Dirgahayu Indonesia Merdeka Bangun Generasi Penerus Menggelorakan Pendapat Mereka

1

Dirgahayu Indonesia Merdeka Bangun Generasi Penerus Menggelorakan Pendapat Mereka

Oleh: Farah Sa'diah Miranti (XII.3)


Sumber: Detik News
Sumber: Detik News

17 Agustus, tanggal sakral bagi masyarakat Indonesia. Setiap tahun, tak pernah lepas dari gelora kemeriahan. Pada tanggal inilah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, lepas dari kekangan penjajah. Rakyat Indonesia tak pernah absen mengibarkan dan menjunjung sang pusaka bangsa, bendera merah-putih.

Melintasi zaman kerajaan, masa penjajahan yang dimulai kala bangsa Portugis datang hingga Jepang yang berhasil mengambil alih Hindia Belanda dari bangsa Belanda yang telah berlabuh begitu lama di tanah Nusantara. Pada masa pemerintahan Jepang, di antara kebijakan dan kesulitan masa itu, banyak organisasi yang dikemudian hari mengusung kemerdekaan lahir dan berkembang dengan poros para pemuda bangsa terpelajar. Hingga akhirnya, 17 Agustus 1945 menjadi hari bangsa Indonesia menyatakan lepas dari tirani bangsa lain, menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdiri sendiri.

Kini, 79 tahun sudah Indonesia berdiri, menjadi salah satu negeri dengan limpahan budaya dan hasil alam, kemeriahan dalam memperingati hari kelahiran sebagai negara yang merdeka tak pernah surut. Merdeka, pada hari ini bukan hanya menaungi bebasnya Indonesia dari penjajah, namun juga kebebasan berpendapat bagi para penerus bangsa yang nanti akan memajukan negeri Zamrud Khatulistiwa ini.

Dan tentu, merdeka berpendapat diterapkan oleh instansi pendidikan, salah satunya SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School yang kerap dikenal sebagai SMAN CMBBS. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada Selasa, 13 Agustus 2024, didapatkan suara dari pelajar dan kepala sekolah tentang makna merdeka di usia Indonesia yang menapaki 79 tahun ini.


Sumber Pribadi

Dalam diskusi ini, tertuang pendapat dari dua sudut pandang, dari pihak sekolah dan dari pihak murid. Kepala Sekolah SMAN CMBBS, Bapak Edi Supriyanto, M.Pd. dalam pertukaran pendapat bersama Pewawancara mengemukakan pendapat beliau bahwasannya pada saat ini, terutama dengan adanya Kurikulum Merdeka, sekolah memeberikan kesempatan bagi siswa-siswinya untuk berpendapat dan mengembangkan potensi diri. Segala peraturan dan kebijakan merupakan sesuatu yang dirundingkan matang-matang untuk memberikan dorongan terbaik bagi para murid baik dalam Pembangunan karakter, belajar, dan prestasi.


Sumber pribadi

Dan dari sisi siswa, Pewawancara menjawab tentang harapan terbesar di hari kemerdekaan untuk diri sendiri, sekolah, dan bangsa dengan dua jawaban yang meliputi keseluruhan harapan untuk kedepannya, yakni membanggakan orang di sekitar dan menunjukkan kemampuan diri. Di mana Pewawancara berharap Hari Kemerdekaan dapat menjadi penyulut semangat dan pendorong bagi diri dan para penerus bangsa lain.

Acara 17an rasanya sudah mengakar, menjadi tradisi yang tak bisa dilewatkan. Akan sangat disayangkan apabila momen hari kemerdekaan hanya menjadi wadah kemeriahan tanpa menyulut para penerus bangsa untuk menjadi diri terbaik mereka guna memajukan negeri. 

Post a Comment

1Comments
Post a Comment