Dirgahayu Indonesia Merdeka Bangun Generasi Penerus Menggelorakan Pendapat Mereka
Sumber: Detik News |
17 Agustus, tanggal sakral bagi masyarakat Indonesia. Setiap tahun, tak pernah lepas dari gelora kemeriahan. Pada tanggal inilah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, lepas dari kekangan penjajah. Rakyat Indonesia tak pernah absen mengibarkan dan menjunjung sang pusaka bangsa, bendera merah-putih.
Melintasi zaman kerajaan, masa penjajahan yang
dimulai kala bangsa Portugis datang hingga Jepang yang berhasil mengambil alih
Hindia Belanda dari bangsa Belanda yang telah berlabuh begitu lama di tanah
Nusantara. Pada masa pemerintahan Jepang, di antara kebijakan dan kesulitan
masa itu, banyak organisasi yang dikemudian hari mengusung kemerdekaan lahir
dan berkembang dengan poros para pemuda bangsa terpelajar. Hingga akhirnya, 17
Agustus 1945 menjadi hari bangsa Indonesia menyatakan lepas dari tirani bangsa
lain, menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdiri sendiri.
Kini, 79 tahun sudah Indonesia berdiri, menjadi
salah satu negeri dengan limpahan budaya dan hasil alam, kemeriahan dalam
memperingati hari kelahiran sebagai negara yang merdeka tak pernah surut.
Merdeka, pada hari ini bukan hanya menaungi bebasnya Indonesia dari penjajah,
namun juga kebebasan berpendapat bagi para penerus bangsa yang nanti akan
memajukan negeri Zamrud Khatulistiwa ini.
Dan tentu, merdeka berpendapat diterapkan oleh
instansi pendidikan, salah satunya SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School
yang kerap dikenal sebagai SMAN CMBBS. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan
pada Selasa, 13 Agustus 2024, didapatkan suara dari pelajar dan kepala sekolah
tentang makna merdeka di usia Indonesia yang menapaki 79 tahun ini.
Dalam diskusi ini, tertuang pendapat dari dua
sudut pandang, dari pihak sekolah dan dari pihak murid. Kepala Sekolah SMAN
CMBBS, Bapak Edi Supriyanto, M.Pd. dalam pertukaran pendapat bersama
Pewawancara mengemukakan pendapat beliau bahwasannya pada saat ini, terutama
dengan adanya Kurikulum Merdeka, sekolah memeberikan kesempatan bagi
siswa-siswinya untuk berpendapat dan mengembangkan potensi diri. Segala
peraturan dan kebijakan merupakan sesuatu yang dirundingkan matang-matang untuk
memberikan dorongan terbaik bagi para murid baik dalam Pembangunan karakter,
belajar, dan prestasi.
Dan dari sisi siswa, Pewawancara menjawab tentang harapan terbesar di hari kemerdekaan untuk diri sendiri, sekolah, dan bangsa dengan dua jawaban yang meliputi keseluruhan harapan untuk kedepannya, yakni membanggakan orang di sekitar dan menunjukkan kemampuan diri. Di mana Pewawancara berharap Hari Kemerdekaan dapat menjadi penyulut semangat dan pendorong bagi diri dan para penerus bangsa lain.
Acara 17an rasanya sudah mengakar, menjadi tradisi yang tak bisa dilewatkan. Akan sangat disayangkan apabila momen hari kemerdekaan hanya menjadi wadah kemeriahan tanpa menyulut para penerus bangsa untuk menjadi diri terbaik mereka guna memajukan negeri.
Keren, lanjutkan karyanya ya
ReplyDelete